Admin Artikel

John Paul Getty: Miliarder Yang Pelit

John Paul Getty, seorang miliarder Amerika yang terkenal, telah menarik perhatian dunia dengan kekayaannya yang luar biasa dan sikapnya yang dikenal sangat pelit. Salah satu insiden yang paling kontroversial dan kontemporer dalam hidupnya adalah ketika cucunya diculik oleh mafia pada tahun 1973 dan bagaimana Getty menolak untuk memberikan uang tebusan untuk pembebasan cucunya.
 

John Paul Getty lahir pada 15 Desember 1982 dan merupakan seorang pengusaha minyak yang sukses. Pada puncak kejayaannya, kekayaannya mencapai angka yang mengagumkan, menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia pada masanya. Ia hidup mewah dan gemerlap di berbagai belahan dunia, tetapi ketenarannya juga disertai dengan reputasi sebagai miliarder paling pelit sedunia.
 

Kasus yang membuat Getty menjadi sorotan dunia adalah penculikan cucunya, John Paul Getty III. Ketika pemberontak Calabrian mafia membawa sang cucu, Getty menerima surat ancaman yang meminta tebusan. Meskipun jumlah tersebut mungkin merupakan sejumlah besar bagi kebanyakan orang, bagi Getty, itu hanyalah sejumput dari kekayaannya yang melimpah.

 

Getty menolak untuk membayar jumlah tebusan tersebut dan menyatakan bahwa ia takut tindakan ini akan membuka pintu bagi lebih banyak penculikan dalam keluarganya. Ia juga percaya bahwa jika ia menyerahkan uang tebusan, anak-anaknya yang lain juga akan menjadi sasaran calon penculik. Sikap Getty ini mengundang kritik tajam dari masyarakat dan media. Mereka mengecam keengganan Getty untuk membantu cucunya yang mengalami penderitaan. Sorotan media semakin membesar, dan ketidaksensitifan Getty ini dianggap sebagai contoh kejamnya kekayaan dan ketidakpedulian sosial.
 

Masa tahanan cucunya yang panjang berlangsung selama beberapa bulan. Pada akhirnya, pembebasan Getty III berhasil dicapai ketika sang penculik mengurangi jumlah tebusan menjadi sejumlah yang jauh lebih rendah, atau bahkan tanpa uang sama sekali. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Getty III dibebaskan dengan imbalan tangan kaki sebagai tanda “penghargaan.” Kejadian ini memberikan dampak besar pada kehidupan John Paul Getty III, yang mengalami trauma mendalam sebagai korban penculikan. Ia juga harus mengatasi cobaan kehidupan, termasuk masalah ketergantungan obat-obatan yang berlarut-larut.
 

Kisah kontroversial ini tidak hanya mencerminkan sikap keras kepala dan kepelitian finansial seorang miliarder yang kontroversial, tetapi juga menjadi pelajaran bagi kita semua. Dalam kekayaan dan kesuksesan, penting bagi setiap individu untuk tetap menyadari nilai kemanusiaan dan empati terhadap sesama.
 

Getty meninggal dunia pada 6 Juni 1976, meninggalkan warisan bersejarah yang mencakup kontroversi dan inspirasi. Meskipun ia tetap diingat karena kedermawanannya dalam dunia seni dan budaya, kisahnya tentang ketidakmampuan memberikan bantuan kepada cucunya yang diculik akan terus mengingatkan kita akan nilai-nilai yang lebih penting daripada kekayaan material semata.